Menuju WBBM 2025, Rutan Pinrang Ikuti Desk Evaluasi dari Tim Penilai Internal Itjen Kemenimipas


Pinrang— Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pinrang melaksanakan desk evaluasi pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Tahun 2025 bersama Tim Penilai Internal (TPI) dari Inspektorat Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia (Itjen Kemenimipas RI). Kegiatan berlangsung di Aula Rutan Pinrang secara virtual dan dimulai pukul 02.00 WITA.


Tim TPI yang hadir terdiri dari Zaifachatur Roziyah selaku Penanggung Jawab Teknis, bersama anggota tim yaitu Arman Syah Razak, Rizky Herviani, Vania Reghina Irsya, dan Heriyanto Tri Atmoko.


Kegiatan diawali dengan sambutan dan penjelasan teknis dari Zaifachatur Roziyah. Dalam arahannya, ia menyampaikan bahwa desk evaluasi ini bertujuan untuk memastikan komitmen dan kesiapan satuan kerja dalam membangun Zona Integritas.


“Evaluasi ini bukan semata soal pemenuhan dokumen, tapi tentang bagaimana budaya integritas dibangun dan dijaga dalam setiap lini pelayanan,” ujar Zaifachatur Roziyah.


Kepala Rutan Kelas IIB Pinrang, Sahril Efendi DM, kemudian melakukan perkenalan dan menyampaikan paparan mengenai progres, capaian, serta inovasi-inovasi unggulan yang telah dilaksanakan di lingkungan Rutan Pinrang.


“Kami berkomitmen penuh dalam membangun Zona Integritas yang berkelanjutan, serta menghadirkan inovasi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dan warga binaan,” ungkap Sahril Efendi DM dalam presentasinya.


Dalam paparannya, beliau memaparkan capaian di enam area perubahan, sejumlah inovasi unggulan seperti Yandikmas (Layanan Pendidikan Masyarakat), capaian kinerja, serta kerja sama dengan berbagai stakeholder. Juga ditampilkan dokumentasi video dan live streaming mengenai kondisi fasilitas pelayanan yang tersedia.


Sesi dilanjutkan dengan diskusi dan wawancara antara TPI dan Tim ZI Rutan Pinrang. Beberapa topik utama yang dibahas antara lain strategi pimpinan dalam menghadapi resistensi pegawai, kontribusi agen perubahan, pengelolaan dokumen manajemen risiko, hingga efisiensi anggaran dalam menjaga keberlangsungan layanan publik.


Menutup kegiatan, TPI memberikan beberapa catatan dan saran untuk penguatan ke depan. Salah satunya adalah pentingnya kesinambungan dalam laporan monitoring dan tindak lanjut, serta optimalisasi manajemen risiko yang berbasis pada integritas.


“Agen perubahan harus menjadi motor penggerak, bukan sekadar simbol. Inovasi pun harus relevan dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas layanan,” tegas Rizky Herviani, anggota TPI.


Rutan Pinrang dinilai telah menunjukkan komitmen yang kuat dan kesiapan dalam membangun Zona Integritas menuju WBBM 2025.


“Kami akan terus melangkah maju dengan semangat, sinergi, dan integritas. Harapannya, upaya ini mampu mewujudkan birokrasi yang bersih, transparan, dan melayani,” pungkas Sahril Efendi DM.

أحدث أقدم