Disnakbun Pinrang Gelar Orientasi Teknis Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Perkebunan secara Organik

Pinrang – Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Pinrang menggelar Orientasi Teknis Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Perkebunan secara organik pada Kamis, 10 Juli 2025. Kegiatan berlangsung di rumah Ketua Kelompok Tani Bukit Harapan, Desa Pangaparang, Kecamatan Lembang, dan diikuti oleh puluhan petani setempat.


Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan, Hj. Elvi Martina, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan Perkebunan, Ir. Jabbar Ali As’ad, ST., M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya pengendalian OPT dengan pendekatan organik. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kualitas hasil perkebunan secara berkelanjutan.


“Penggunaan bahan-bahan alami seperti pestisida nabati tidak hanya efektif, tetapi juga aman bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujar Ir. Jabbar Ali As’ad. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan orientasi ini akan berlanjut pada Jumat, 11 Juli 2025 di Kelompok Tani Mallise, Desa Katomporang, Kecamatan Duampanua.


Sementara itu, Kepala Desa Pangaparang, Accang, mengungkapkan kendala yang dihadapi para petani, terutama kurang fokus dalam mengelola tanaman. “Petani kita kadang tidak fokus pada satu tanaman, semua jenis komoditi ingin ditanam seperti kakao, rambutan, langsat, jagung dan sebagainya, sehingga hasilnya kurang maksimal, apalagi ketika terserang hama dan penyakit,” ujarnya.


Petugas Pengendali OPT Disnakbun, Sunardi, S.P., M.Si., memberikan materi praktis tentang pemanfaatan bahan organik dan tanaman di sekitar kebun untuk memproduksi pupuk kompos dan pestisida nabati. “Marilah kita manfaatkan bahan-bahan organik seperti kulit buah dan daun kakao serta sampah atau serasah lainnya untuk dijadikan pupuk kompos demi keberlanjutan perkebunan kita,” jelasnya.


Sunardi juga menyampaikan bahwa setelah orientasi, para petani akan diajak melakukan praktik langsung di kebun kakao. “Kita akan mempraktikkan pembuatan pupuk kompos, pestisida nabati, serta cara mekanis seperti pemangkasan cabang, sanitasi kebun, dan memutus siklus hidup hama tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia,” tambahnya.


Materi bimtek meliputi teknik pembuatan dan aplikasi pestisida nabati, pemanfaatan musuh alami, pemanfaatan bahan organik menjadi pupuk, serta strategi pengendalian terpadu yang sesuai dengan prinsip pertanian organik.


Melalui kegiatan ini, Disnakbun Kabupaten Pinrang berharap para petani dapat menerapkan metode pengendalian OPT yang ramah lingkungan, meningkatkan produktivitas perkebunan tanpa merusak alam. Disnakbun juga berkomitmen untuk terus mendorong pertanian berkelanjutan melalui edukasi dan pendampingan teknis kepada para petani.


Previous Post Next Post