Libatkan Perajin dari Bone, Warga Binaan Rutan Pinrang Dilatih Membuat Songkok Recca Bugis

Pinrang — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pinrang mencatatkan sejarah baru dengan menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Songkok Recca Bugis bagi 30 orang warga binaan pemasyarakatan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 23 Desember 2025 ini menjadi pelatihan pembuatan songkok recca Bugis pertama kali yang diadakan di lingkungan Rutan/Lapas se-Sulawesi Selatan.


Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pinrang dengan PKBM Pengayoman Lasinrang, serta menggandeng Mitra Usaha Songko To Bone. Kegiatan ini menghadirkan empat orang instruktur profesional yang secara langsung membimbing warga binaan dalam proses pembuatan songkok recca Bugis.


Instruktur pelatihan berasal dari Mitra Usaha Songko To Bone yang dimiliki oleh H. Sudirman HN, selaku pemilik sekaligus pengrajin songkok recca Bugis. Ia menjelaskan bahwa bahan utama yang digunakan meliputi serat lontar atau pelepa lontar, benang tembaga, dan benang mamilong, dengan alat kerja berupa jempang penyangga, mall, jarum, gunting, palu, paku penyangga, serta tiang penyangga.


“Dalam pelaksanaan pelatihan ini, peserta kami bagi ke dalam tiga kelompok kerja, yakni Kelompok Mallisu, Kelompok Menganyam, dan Kelompok Makkalipe. Pembagian ini bertujuan agar setiap tahapan pembuatan songkok recca Bugis dapat dipelajari secara mendalam dan berkesinambungan,” jelas H. Sudirman.


Kepala Rutan Kelas IIB Pinrang, Andi Erdiyangsah Bahar, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian yang berorientasi pada kesiapan warga binaan pasca menjalani masa pidana.


“Pelatihan ini bukan hanya pembekalan keterampilan, tetapi juga sarana membangun kepercayaan diri dan kesiapan ekonomi warga binaan ketika kembali ke tengah masyarakat,” ungkapnya.


Sementara itu, Kepala PKBM Pengayoman Lasinrang, Anaruddin, menegaskan bahwa pelatihan ini selaras dengan fungsi PKBM sebagai pusat pembelajaran masyarakat, termasuk bagi warga binaan pemasyarakatan.


“PKBM hadir untuk memastikan bahwa proses pendidikan dan pelatihan keterampilan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga binaan. Melalui pelatihan songkok recca Bugis ini, kami berharap tercipta kemandirian, jiwa wirausaha, serta pelestarian budaya lokal yang berkelanjutan,” jelas Anaruddin.


Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Rutan Kelas IIB Pinrang bersama PKBM Pengayoman Lasinrang berharap dapat menjadi model kolaborasi pembinaan kemandirian berbasis kearifan lokal bagi Rutan dan Lapas lainnya di Sulawesi Selatan, sekaligus mencetak warga binaan yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.



أحدث أقدم